Mimbar




AWAS HUBBUD DUNYA

A.    Alasan agar Tidak Terlalu Cinta Dunia
Manusia adalah makhluk paling sempurna diantara makhluk Allah lainnya, karena manusia memiliki kesempurnaan dua dimensi, yaitu dimensi jasmani dan dimensi rohani. Baik jasmani maupun rohani mempunyai hak untuk diperhatikan dengan baik, termasuk dalam masalah kesehatan dan kelangsungan hidupnya. Sebagaimana jasmani yang bisa sakit, demikian pula dengan rohani. Bahkan penyakit yang diderita oleh rohani jauh lebih sulit dideteksi oleh ahli kesehatan manapun, dan efek dari penyakit rohani akan merambah mempengaruhi kesehatan jasmaninya.
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا
Artinya
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya;”
Salahsatu penyakit rohani yang sangat berbahaya adalah hubbuddunnya, terlalu cinta kepada dunia.
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Artinya :
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Cinta, atau hubb atau mahabbah bermakna mabuk dan melalaikan, jadi orang yang hubbuddunya adalah orang yang mabuk, tergila-gila dan dilalaikan oleh kehidupan dunia serta pernak-perniknya.
Tiada cara untuk mengobati penyakit ini kecuali dengan menjaga jarak dengan dunia. Setidaknya ada dua berapa alasan mengapa kita harus jaga jarak dengan kehidupan, yaitu :

1.      Dunia diibaratkan sebagai kotoran anak Adam

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
جَعَلَ اللهُ مَايَخْرُجْ مِنِ ابْنِي ادم مَثَلاً لِلدُّنْيَا
Artinya :
Allah telah menjadikan apa-apa yang keluar dari anak Adam (kotoran) sebagai perumpamaan bagi kehidupan dunia. (HR.Tabrani)
Sebagaimana layaknya kotoran adalah sumber bakteri penyakit yang dapat menimbulkan berbagai penderitaan bagi tubuh manusia jika kita berdekatan apalagi bermain-main dengannya. Demikian  juga dengan dunia (harta,tahta, wanita) adalah sumber malapetaka, karena bersamanya akan lahir ketamakan, keserakahan, dengki, hasud, bahkan kemusyrikan dan kekafiran.

2.      Dunia adalah Sesuatu yang Dekat Kehancurannya

Dunia secara bahasa berarti sesuatu yang dekat atau pendek. Dekat dengan kehancurannya dan pendek usianya, oleh karena itu maka dunia bersifat fana atau tidak abadi. Sementara itu cinta adalah sesuatu yang abadi. Bahkan ketika cinta ditempatkan pada proporsi yang tempat, maka sang pencinta layak mendapatkan surga. Dunia sebagai sesuatu yang fana dan pasti kehancurannya tidaklah layak disandingkan dengan cinta yang abadi dan pasti kebahagiaannya.
Mestinya kita punya tanda tanya besar, mengapa kita bangun dunia megah-megah dengan pengorbanan seluruh jiwa padahal dunia jelas-jelas akan hancur karena kefanaannya, sementara kita melupakan bahkan kita benci akhirat yang jelas-jelas akan didatangi?

B.     Sikap Kita Terhadap Dunia
Bagaimana sebaiknya sikap kita terhadap dunia?
1.      Jaga jarak dengan dunia, dalam arti tidak terlalu mencintainya dan tidak terlalu membencinya
2.      Menjadikan dunia sebagai tempat mengambil bekal untuk perjalanan menuju akhirat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar